Perbedaan arus AC dan DC pada umumnya bisa kamu lihat pada bentuk gelombang dan polaritas yang dimilikinya. Jadi, sifat dan karakteristik yang peralatan yang memakai arus listrik AC akan sangat berbeda dengan peralatan yang memakai arus listrik DC.
Beda AC dan DC ini adalah terletak pada arah aliran elektronnya. Perbedaan ini memunculkan perbedaan lain antara jenis listrik ini. Gerakan gelombang AC dinilai bergerak lebih efisien dikarenakan pembangkit listrik dapat dengan mudah menghasilkan daya dalam jumlah banyak. Setelah itu akan mengirimkannya melalui saluran listrik. Selanjutnya akan diumpankan ke transformator untuk menurunkan tegangan sampai mencapai perumahan dan dunia industri.
Singkatnya, saat ada perubahan tegangan, DC tidak mudah turun naik dan sebab itu tidak dapat menempuh jarak yang jauh secara efisien. Selain itu, beda ac dan dc terletak pada perbedaan sumber daya dan pasokannya. Sumbernya berasal dari saluran perubahan dan mengalirkan listrik langsung ke perangkat yang dapat mengubah daya menjadi bentuk atau tegangan lainnya.
Hampir setiap orang di zaman modern ini sudah merasakan yang namanya manfaat dari adanya arus listrik AC dan DC. Fungsi dan kegunaannya pun sudah kita rasakan di kehidupan sehari-hari. Tapi, gak banyak juga yang cukup paham tentang arus listrik AC dan DC yang ada dialirkan melalui dua cara yang berbeda. Ada yang menggunakan AC sebagai arus listrik bolak-balik, dan ada juga yang menggunakan DC sebagai arus listrik lain yang dialirkan dalam satu arah.
Baca Juga : Jenis Mata Bor
Namun, sebagian besar alat elektronik pada era digital ini selalu menggunakan sumber arus listrik searah DC. Yang paling penting disini adalah kalian harus benar-benar paham beberapa konsep tentang arus listrik dua arah AC. Karena banyak juga rumah-rumah yang masih menggunakan arus listrik AC sebagai sumber listriknya. Disamping itu, arus listrik AC juga bisa kalian pakai kalau mau mengirimkan aliran listrik jarak jauh dengan cara mengkonversi level tegangan yang memakai komponen tunggal (trafo).
Pengertian Arus AC dan DC
Pengertian listrik AC dan DC akan dibahas berikut. Alternate Current atau yang biasa kita kenal dengan arus listrik AC adalah sumber listrik dengan tegangan yang cukup besar berarus bolak-balik dan arah arusnya yang berubah-ubah. Di awal ulasan sudah disinggung, buat kamu yang mau mengalirkan arus listrik jarak jauh, kamu bisa memakai arus bertipe AC. Hal ini karena cukup aman untuk dipakai. Alasan lainnya adalah dengan adanya perputaran magnet yang berada di sepanjang kawat menjadi faktor dari arah aliran elektron.
Di negara kita sendiri, sumber listrik dengan arah arus listrik AC ini berada dibawah naungan Perusahaan Listrik Negara atau yang lebih kita kenal sebagai PLN ya. Menurut sumber dari salah satu artikel yang pernah penulis baca beberapa tahun lalu, untuk listrik AC 1 (satu) fasa tegangan standar yang dimiliki Indonesia adalah sebesar 220 Volt yang berfrekuensi sebesar 50 Hz. Dan bisa jadi ada perubahan lagi dari besar tegangan yang diberikan oleh PLN.
Pelajari Juga : Fabrikasi Adalah Proses Pembuatan
Selain itu, tegangan dan frekuensi itulah yang ada dalam setiap rumah. Terkecuali, kalau rumahmu tidak berlangganan PLN, maka faktor daya di arus listrik AC harus berada di antara 0 (nol) dan satu. Agar lebih aman, ada MCB (Miniature Circuit Breaker) yang merupakan pembatas sekaligus pengaman yang digunakan PLN untuk arus listrik AC yang didapatkan dari generator arus listrik bolak-balik. Bagaimana ? sudah paham kan pengertian listrik AC dan DC diatas.
Sejarah Diciptakannya Arus Listrik AC dan DC
Arus listrik AC dan DC pada penggunaannya yaitu arus listrik AC sebagai sumber dari pembangkit listrik ini bermula dari perhelatan hebat di akhir abad 19. Penemu terkenal Thomas Alfa Edison bertarung kuat dengan ilmuwan jenius Nikola Tesla selama Pertempuran Arus listrik ini.
T.A Edison telah mengembangkan arus listrik DC dan menginginkannya menjadi daya pilihan yang dikirim ke rumah-rumah dan industri. Karya awalnya dalam arus listrik DC berkontribusi untuk banyak kota yang menggunakan ini sebagai sumber listrik utama. Namun, daya arus listrik yang searah ini tidaklah sempurna.
Dengan sumber listrik DC, sulit untuk mengubah tegangan dan mengirimkan daya DC dengan jarak yang jauh. Sedangkan sang ilmuwan jenius Nikola Tesla meyakini arus listrik AC akan memecahkan dua permasalahan ini yang akan dijelaskan pada tulisan di bawah ini.
Simak Yuk : Tentang Pengecoran Logam
Direct Current atau lebih dikenal sebagai arus listrik DC adalah arus listrik searah yang biasanya banyak diterapkan pada perangkat elektronik seperti laptop, computer, lampu LED, radio, TV dan lain sebagainya. Kalau tadi dikatakan bahwa faktor daya arus listrik AC berada di skala antara 0 dan 1.
Maka faktor lain yang dimiliki arus listrik DC harus selalu berada di angkat satu. Dan arus listrik DC ini bisa kamu temui dari sell atau baterai. Intinya adalah sebagian besar perangkat yang menggunakan arus listrik DC adalah perangkat elektronik yang sering kita manfaatkan sehari-hari.
Berbeda dengan arus listrik AC yang bisa mengalirkan arus listrik relatif jauh, kalau arus listrik DC ini justru semakin jauh jaraknya maka akan semakin melemah energi yang tersalurkan. Bahkan bisa sampai kehilangan energinya juga lho. kok bisa? Apa sih penyebabnya? Hal itu dikarenakan arah aliran elektron yang ada pada arus listrik DC memiliki daya magnet yang stabil di sepanjang kawat.
Sistem Arus DC
Sebelum kita berlanjut ke pembahasan tentang perbedaan tegangan arus listrik AC dan DC, ada baiknya kita tahu dan pahami dulu nih asal muasal dari perbedaan arus AC dan DC tersebut. Oke, jadi singkatnya begini, adanya medan magnet di dekat kawat mengakibatkan elektron mengalir ke satu arah yang mengikuti kawat. Karena sisi negatif dari magnet menolak arus listrik lalu ia akan ditarik ke sisi positif magnet. Itulah bagaimana arus listrik DC dari sebuah baterai diciptakan oleh seorang Thomas Edison.
Simak Juga : Production Engineer adalah
Seiring dengan berjalannya waktu, karena sistem bolak-balik (AC) lebih aman dan efektif saat dialirkan ke jarak yang lebih jauh seperti antar rumah dan kota, begitupun daya yang dihantarkannya juga lebih besar maka terciptalah arus listrik AC disamping arus listrik DC. Siapa gerangan yang telah mengembangkan sistem arus listrik tersebut? Yap! Nikola Tesla!
Menurut pada apa yang ditemukannya, disaat Thomas Edison tidak menggunakan sistem magnetis bersama kabel, Nikola kemudian menggantinya dengan magnet yang berputar. Elektron akan bergerak menuju sisi positif ketika magnet mengarah ke satu arah. Tapi, elektron akan bergerak menuju ke arah sebaliknya ketika magnet berbalik arah.
Perbedaan Tegangan AC dan DC
Perbedaan arus AC dan DC berikutnya kalau kita perhatikan mana sih yang lebih berbahaya ? arus listrik AC ataukah arus listrik DC ? Kira-kira apa ya jawabannya?. Oke, dari apa yang sudah kita bahas sebelumnya, kita bisa lihat dari banyaknya jumlah kasus orang yang tersengat arus listrik. Dan, ternyata faktanya adalah arus AC cenderung lebih berbahaya daripada arus listrik DC.
Baca Juga : Negara Penghasil Timah Terbesar di Dunia
Saat membandingkan beda AC dan DC, pertimbangkanlah listrik berasal dari baterai atau stop kontak. Sebagian besar stop kontak menghasilkan daya AC, sedangkan baterai sebagai sumber arus listrik DC yang paling umum. Disini pula terlihat kelebihan arus listrik AC.
Kalau dibandingkan dengan sengatan langsung dari arus listrik DC, selama ini yang paling sering terjadi adalah sengatan yang berasal dari arus listrik AC. Tapi, kalau tegangan listriknya bernilai kecil, maka pendapat tersebut tidak berlaku. Karena, sesuai dari bagaimana sistem kerja arus listrik itu mengalir, maka disini bisa dikatakan bahwa tentunya arus listrik DC jauh lebih berbahaya.