Ukuran Piston adalah bagian terpenting sebuah mesin agar proses pembakaran internal berjalan dengan baik. Piston juga merupakan kunci dalam mengubah bahan bakar yang kamu pakai pada kendaraan menjadi sumber energi yang menghasilkan kekuatan agar kendaraanmu bisa bergerak ke depan. Dengan adanya piston yang berfungsi sebagai komponen penggerak ini sangatlah dibutuhkan untuk mengubah gerakan linear di dalam silinder menjadi gerakan melingkar yang bisa menggerakkan roda.
Prinsip Kerja Ukuran Piston
Di dalam setiap mesin, pasti kamu akan selalu menemukan silinder. Nah, di dalam silinder inilah tempat piston berada. Jumlah ukuran piston dan bagaimana cara pengaturannya ditentukan oleh jenis mesin seperti apa yang kamu punya. Peran piston secara keseluruhan adalah untuk mengirimkan power dari exploding gas ke crankshaft.
Simak Juga : Komponen Kopling
Setiap ukuran piston yang ada di dalam silinder akan disambungkan oleh batang ( rod ) yang bergerak naik-turun. Bahan bakar dan udara akan tercampur satu sama lain, lalu ditarik ke dalam silinder. Silinder akan menekan campuran, yang kemudian akan mengeluarkan percikan yang akan menyalakan mesin. Supaya memiliki gerakan yang sama, maka gas yang berkembang hasil dari proses pembakaran ini akan mendorong piston mesin ke depan seperti menekan pedal sepeda yang menyebabkan roda bergerak.
Jadi, mudah banget nih buat kamu yang mau melihat seberapa penting sih keberadaan piston dan cara kerjanya di dalam sebuah mesin/kendaraan. Kalau gak ada komponen satu ini, wah bisa repot deh. Alhasil, mesin jadi gapunya teknik untuk mengubah energi mentah yang ada di dalam kandungan bensin ( diesel ) menjadi power yang mampu menggerakkan roda dan mendorong kendaraan agar bisa berjalan.
Ukuran Piston Motor
- Kawasaki Blitz Joy – Piston standar Blitz Joy, diameternya lebih besar. Piston ini juga dikenal bandel. Jika disumpel pada sumur silinder Vega atau Jupiter Z yang punya spek satandar 51mm X 54mm (bore X stroke) kapasitasnya jadi 132,9 cc. Makin tokcer bila di aplikasi ke New Jupiter, speknya sebelas dua belas dengan Vega ZR yang 50,0mm X 57,9mm, hasilnya 142,5 cc.
- Suzuki Smash – Memiliki diameter 53.5mm, Suzuki Smash dikatakan mirip dengan Kaze. Tapi, seher Suzuki ini sedikit agak luas sih ya, tapi gapapa, kompresinya jadi semakin bertambah, dan itu bagus.
- Honda GL – Gak jauh beda dengan Honda Sonic, di kelas 58-an piston kepunyaan Honda GL ini sangat terkenal lho. Di samping harganya yang murah, seher ini sudah terbukti kuat dan awet. Ya pokoknya cocoknya banget deh buat kamu yang sering beraktivitas harian.
- Honda CBR 150 – Dengan ukuran bore up motor bebek sebesar 63.5 mm, Honda CBR 150 ini memiliki bentuk ideal yang cukup ringan dengan bentuk kepala pendek yang memungkinkan bore up bisa dieksplorasi.
- Biasa dipakai untuk kohar seperti Jupiter, Vega, dan Karisma, Kawasaki Kaze juga memiliki ukuran piston dengan diameter sebesar 53,5 mm. Selain harganya yang terjangkau dan gak terlalu banyak perubahan dan pemasangannya.
- Dari sekian banyak piston bore up yang digunakan, Yamaha Scorpio dikategorikan sebagai kendaraan motor dengan piston yang cukup besar. Kok bisa? Iyap, karena ia memiliki diameter sebesar 70 mm.
Berikut ini ukuran dan jenis piston motor atau yang lainnya, simak di bawah ini.
Jenis Jenis Piston
Berikut adalah tiga jenis ukuran piston yang dikelompokkan berdasarkan bentuknya.
Piston Flat-Top
Piston flat-top memiliki jumlah ruang permukaan terkecil; Hal ini memungkinkan mereka untuk menciptakan kekuatan yang lebih besar. Piston jenis ini sangat ideal untuk menciptakan pembakaran yang efisien. Piston flat-top menciptakan distribusi api yang paling merata. Kerugian yang kamu dapatkan dari piston jenis ini adalah Flat-top piston bisa terlalu banyak kompresi pada ruang pembakaran yang lebih kecil.
Artikel Lainnya : Manifold Absolute Pressure Adalah
Dish Piston
Kalau kamu tanya, engineer tuh biasanya paling banyak pakai piston jenis apa sih? Dish piston ini jawabannya. Yap, karena piston ini lebih mendatangkan sedikit ‘masalah’ dibanding jenis piston lain. Memiliki bentuk seperti piring dengan tepian luar agak sedikit meringkuk, biasanya dish piston diaplikasikan pada mesin yang tidak memerlukan high-lift camshaft atau yang memiliki rasio bertekanan tinggi.
Dome Piston
Dome piston – Berlawanan dalam konsep untuk ukuran piston piring, gelembung ini di tengah seperti bagian atas stadion. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan luas permukaan yang tersedia di bagian atas piston. Lebih banyak luas permukaan berarti lebih sedikit kompresi yang ada. Sementara itu, semakin besar kompresi yang dilakukan oleh piston, maka kekuatan mesin yang dihasilkan pun akan semakin besar. Tapi, tentu saja ada limit yang bisa dicapai oleh setiap ruang pembakaran.
Kalau kamu masih pemula dalam hal pemesinan, jangan khawatir. Penjelasan seperti ini memang wajar kok untuk pemula. Jadi, sah-sah saja kalau kamu belum terlalu paham seluruhnya, dari setiap konteks yang penulis ulas. Jadi, adanya pembahasan tentang apa itu piston, gimana cara kerjanya dan perbedaan dari setiap jenis ukuran piston yang ada, memang dibutuhkan waktu biar kamu benar-benar paham. Terus belajar dan kamu pun pasti akan paham!
Oh iya, kalau kamu butuh bantuan dalam hal pembuatan spareparts dan lainnya untuk mesinmu, hubungi kontak yang tertera ya! silakan bertanya pada kolom komentar. Sekian pembahasan ukuran piston, Semoga bermanfaat, simak konten dari bengkel bubut teknik jaya lainnya.