• Post published:July 28, 2024
  • Post author:
  • Reading time:8 mins read
5/5 - (1 vote)

Degradasi fluida atau deteriorasi oli adalah dapat menjadi penyebab utama berbagai jenis kegagalan peralatan, baik mesin atau kendaraan. Dalam dunia industri, pelumas atau oli adalah bumbu utama agar mekanisme mesin berada dalam kondisi terbaik

deteriorasi oli adalah
Oli Mengalami Deteriorasi

Selama penggunaan, oli terpapar oleh berbagai kondisi yang dapat menurunkan kualitas oli dan sistem aditifnya. Faktor-faktor ini meliputi panas, udara yang terperangkap, gas yang tidak cocok, kelembapan, kontaminan internal atau eksternal, bahan proses, radiasi, dan pencampuran bahan lain secara tidak sengaja.

Apa itu Deteriorasi oli

Deteriorasi oli adalah kondisi dimana oli atau pelumas mengalami degradasi kualitas atau penurunan fungsi. Deteriorasi oli tidak dapat dihindari mesin atau mekanisme apa pun karena seiring waktu, kontaminan dapat masuk ke dalam oli dan menyebabkan kerusakan.

Kerusakan yang terjadi diantaranya terjadi pada komponen internal, seal hidrolik, O-ring, dan lain sebagainya. Jika pelumas mengalami degradasi, hal itu dapat memengaruhi seluruh sistem dan hidrolik, sehingga mengurangi keandalan dan kinerja peralatan Anda.

Penyebab Deteriorasi Oli

Ada sebab oli mengalami deteriorasi, berikut ini adalah penyebabnya yang sering terjadi :

Suhu Panas Ekstrem

Mesin modern saat ini bekerja lebih panas dari sebelumnya. Tenaga kuda yang lebih besar, turbocharging, dan desain aerodinamis telah membuat lingkungan sangat panas dengan mekanisme pendinginan yang lebih kecil daripada udara luar. Panas yang tinggi menyebabkan oli teroksidasi, menjadi berkerak, dan mengental, terutama pada oli konvensional.

Oli konvensional terbuat dari molekul yang tidak murni dan tidak teratur, sehingga lebih rentan terhadap efek panas. Molekul kecil dan ringan pada oli konvensional cenderung menguap saat oli dipanaskan, meninggalkan molekul yang lebih besar dan lebih berat yang menyebabkan konsumsi oli dan peningkatan viskositas.

Jika molekul besar dan berat ini tidak stabil secara kimiawi, molekul tersebut dapat rusak dan membentuk endapan pada permukaan komponen yang selanjutnya menghambat perpindahan panas ke aliran oli.

Bahkan pada suhu yang relatif ringan, oksigen mengurai beberapa bahan kimia yang ditemukan dalam pelumas tradisional. Suhu tinggi di dalam mesin mendorong oksidasi. Saat kontaminan oli tradisional rusak, komponen akan dilapisi dengan pernis, endapan, dan lumpur, sehingga pelumas menjadi lebih kental dan lebih sulit dipompa serta kurang mampu mentransfer panas.

Suhu Terlalu Dingin

Di daerah yang memiliki suhu rendah ekstrim dapat dengan mudah menyebabkan oli mengental. Oli tradisional mengandung parafin, yang membentuk gel pada suhu rendah dan menyebabkan parafin mengental. Selama penyalaan, komponen yang bergerak dapat dibiarkan tidak terlindungi hingga 5 menit hingga oli menghangat hingga suhu yang dapat mengalir.

Oli Terkontaminasi

Debu dan kotoran di udara masuk ke dalam mesin melalui filter udara yang rusak, beberapa tutup pengisi oli, dan sistem ventilasi bak mesin. Keausan mesin yang normal menciptakan partikel logam kecil yang diambil dan diedarkan oleh oli.

Partikel abrasif dari debu jalan dan tanah meningkatkan keausan dan menciptakan partikel logam yang lebih besar. Partikel-partikel ini juga bersifat abrasif, mempercepat keausan seperti efek bola salju. Proses Filtrasi memang bisa menghilangkan sebagian besar dari kontaminan ini, tetapi beberapa tetap ada dan beredar bersama oli.

Mesin yang Dipaksa Kinerjanya

Motor menghasilkan tekanan internal yang tinggi. Tekanan yang ekstrem dapat menyebabkan membatasi pelumasan yang memecah lapisan oli di antara komponen-komponen yang bergerak. Gerakan di dalam mesin memindahkan cairan, menjebak udara, dan menciptakan gelembung di dalamnya. Udara dapat dikompresi, sehingga mengurangi kemampuan lapisan oli untuk mencegah kontak. Udara juga mengandung oksigen, yang menjadi penyebab percepatan oksidasi oli.

Peran Bahan Kimia

Melalui penelitian mendalam dan eksperimen yang tepat, produsen oli telah menemukan bahan kimia tertentu yang bisa mengatasi berbagai masalah pada oli. Zat kimia aditif ini ditambahkan sebagai satu paket pada oli dasar.

Zat kimia yang umum mungkin dapat menjadi penghambat karat, penghambat korosi, dispersan, agen antibusa, antioksidan, pencegah tekanan ekstrim, peningkat indeks viskositas, dan masih banyak lagi. Setiap zat kimia dimaksudkan untuk membantu oli untuk melindungi komponen-komponennya, tetapi zat kimia ini pun memiliki keterbatasan.

Meskipun zat kimia ini dirancang untuk aplikasi tertentu, zat kimia ini pun bisa terpapar kontaminan pada kondisi lingkungan ekstrem yang sama seperti bahan oli dasar, dan setiap zat kimia ini dipengaruhi secara berbeda oleh berbagai variabel.

Zat kimia yang meningkatkan indeks viskositas digunakan untuk mengurangi efek pengenceran yang disebabkan oleh pengoperasian pada suhu tinggi. hal tersebut merupakan bahan utama yang memungkinkan produksi oli multigrade. Namun, molekul panjang dalam peningkat indeks viskositas mengalami geseran selama pengoperasian, sehingga mengurangi kemampuannya untuk meminimalkan kehilangan viskositas dalam cairan.

Zat kimia yang berkualitas tinggi memiliki kualitas baik dan bertahan lebih lama apabila dikombinasikan dengan oli sintetis berkualitas tinggi.

Cara Mencegah Deteriorasi Oli

Cara menghindari dan mencegah deterioriasi oli, diantaranya adalah :

  • Mengganti oli secara berkala sesuai jadwal
  • Menjaga temperatur mesin tetap stabil
  • Memilih oli yang sesuai peruntukan dan maksud.
  • Lakukan perawatan preventif secara berkala.
  • Selalu cek filter oli dengan cermat.

Demikian artikel mengenai deteriorasi oli adalah atau degradasi oli, semoga bisa bermanfaat.

Sumber : https://blog.amsoil.com/why-motor-oil-deteriorates/

Please Share This Article

Author

Leave a Reply