Apakah kamu pernah mendengar tentang sandblasting dan vapor blasting? Kedua teknik ini sering digunakan untuk membersihkan dan memoles permukaan logam atau material lainnya. Mari kita simak perbedaan sandblasting dengan vapor blasting.

Namun, meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan sandblasting dengan vapor blasting menjadi topik yang menarik untuk dibahas, mengingat dampaknya pada hasil akhir pengerjaan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang perbedaan kedua teknik tersebut.
Apa Itu Sandblasting
Sandblasting, juga dikenal sebagai abrasive blasting, adalah teknik pembersihan permukaan yang menggunakan partikel abrasif bertekanan tinggi.
Proses ini melibatkan penembakan partikel, biasanya pasir silika atau steel grit, ke permukaan material untuk menghilangkan kontaminan seperti karat, cat, garam, dan minyak.
Selain membersihkan, sandblasting juga membuat permukaan menjadi kasar, yang membantu cat atau pelapis lain menempel lebih baik.
Baca Juga : Jenis Jenis Pompa dan Keunggulannya
Proses Kerja Sandblasting
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses sandblasting:
- Persiapan permukaan: Bersihkan permukaan secara manual menggunakan amplas atau cairan pembersih.
- Siapkan peralatan: Pastikan kompresor, bak pasir, selang, dan nozel siap digunakan.
- Isi bak pasir: Masukkan pasir kering ke dalam bak, sekitar 80% dari volume total.
- Aktifkan sistem: Buka katup bak pasir dan nyalakan kompresor.
- Mulai penyemprotan: Arahkan nozel ke permukaan yang akan dibersihkan, jaga jarak yang tepat.
- Bersihkan permukaan: Gerakkan nozel secara merata untuk mengikis dan membersihkan seluruh area.
- Finishing: Setelah selesai, semprotkan udara bertekanan untuk menghilangkan sisa debu.
Apa Itu Vapor Blasting
Vapor blasting, yang juga dikenal sebagai wet blasting atau aqua blasting, adalah metode pembersihan permukaan yang populer di berbagai industri.
Teknik ini menggabungkan elemen sandblasting konvensional dengan penggunaan media abrasif basah untuk membersihkan, meratakan, dan memoles permukaan benda kerja.
Vapor blasting dikembangkan oleh Inggris pada Perang Dunia II untuk menciptakan tegangan permukaan pada bagian-bagian turbin jet tempur mereka.
Proses Kerja Vapor Blasting
Proses vapor blasting melibatkan beberapa langkah utama:
- Persiapan campuran: Media abrasif dicampur dengan air untuk membentuk campuran basah.
- Penyemprotan: Campuran ini disemprotkan ke permukaan benda kerja dengan tekanan tinggi menggunakan nozzle khusus.
- Pembersihan: Media abrasif dan air bekerja bersama-sama untuk menghilangkan kotoran, karat, dan lapisan lainnya dari permukaan dengan cara yang lembut.
- Finishing: Proses ini menghasilkan permukaan yang bersih dan halus, siap untuk pelapisan selanjutnya jika diperlukan.
Vapor blasting menggunakan tekanan udara sekitar 40 psi. Faktor air dalam proses ini membantu menahan abrasif, sehingga tidak membahayakan bagian-bagian penting dari benda kerja yang halus atau terbuat dari logam lunak.
Perbandingan Utama Sandblasting dan Vapor Blasting
Terdapat Perbedaan Sandblasting dengan Vapor Blasting yaitu pada sisi perbandingan utama nya. mari kita simak.
1. Perbedaan Media yang Digunakan
Ketika kamu membandingkan sandblasting dan vapor blasting, perbedaan utama terletak pada media yang digunakan. Dalam sandblasting, kamu akan menggunakan media abrasif kering seperti pasir silika atau steel grit.
Sebaliknya, vapor blasting mengombinasikan bahan abrasif dengan air untuk menciptakan campuran yang basah.
Penggunaan media basah pada vapor blasting membuat proses ini lebih ramah lingkungan. Kamu akan mendapati bahwa produksi debu berkurang secara signifikan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan bersih.
Sementara itu, sandblasting dengan media kering cenderung menghasilkan lebih banyak debu, yang bisa menjadi masalah kesehatan dan lingkungan jika tidak ditangani dengan baik.
2. Perbedaan Teknik Aplikasi
Cara kerja kedua teknik ini memiliki beberapa perbedaan penting. Dalam sandblasting, media abrasif kering ditembakkan ke permukaan benda kerja dengan tekanan tinggi menggunakan nozzle.
Proses ini cenderung lebih agresif dan cocok untuk permukaan yang lebih keras atau memerlukan pembersihan yang lebih kuat.
Sebaliknya, vapor blasting menggunakan campuran media abrasif dan air yang disemprotkan ke permukaan dengan tekanan tinggi. Teknik ini menghasilkan pembersihan yang lebih lembut, membuatnya ideal untuk permukaan yang lebih sensitif atau benda kerja yang lebih tipis.
3. Perbedaan Hasil Akhir
Hasil akhir yang dihasilkan oleh kedua teknik ini juga berbeda. Sandblasting cenderung menghasilkan permukaan yang lebih kasar dan agresif.
Di sisi lain, vapor blasting memberikan hasil finishing yang lebih halus dan rata. Teknik ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan permukaan yang mulus dan berkualitas tinggi.
Perlu diingat bahwa meskipun vapor blasting lebih lembut, proses ini mungkin memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan sandblasting. Namun, hasilnya sering kali lebih.
Kesimpulan
Sandblasting dan vapor blasting memiliki peran penting dalam dunia industri untuk membersihkan dan mempersiapkan permukaan. Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta cocok untuk aplikasi yang berbeda.
Sandblasting lebih agresif dan efektif untuk permukaan yang keras, sementara vapor blasting lebih lembut dan cocok untuk bahan yang sensitif.
Itulah artikel singkat mengenai Perbedaan Sandblasting dengan Vapor Blasting, semoga bisa bermanfaat buat kamu.
Please Share This Article