Kalibrasi alat ukur pada Mesin bubut adalah mesin yang memang butuh biaya tinggi dalam biaya perbaikannya. Nah agar mesin bubut tidak cepat rusak, maka sebaiknya rutin melakukan kalibrasi agar mesin bisa akurat dan awet. Nah apa saja yang harus dilakukan ketika akan melakukan kalibrasi, yuk ita bahas bersama-sama.

Pengertian Kalibrasi Alat Ukur
Sebelum masuk ke step pengukuran kalibrasi, harus paham dulu tentang apakah yang dimaksud dengan kalibrasi. Hal ini dimaksud agar para pengguna alat ukur paham betul tentang pentingnya melakukan kalibrasi pada alat ukur mereka. Dengan begitu keabsahan alat ukur juga akan semakin akurat.
Jadi, pengertian dari kalibrasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menentukan kevalidan suatu alat ukur. Yang mana uji ukur tersebut merujuk pada sertifikasi standar Nasional maupun Internasional terhadap suatu ukuran satuan.
baca juga : Harga Mesin Milling Bekas Jepang Terbaru
Tujuan Dilakukannya Kalibrasi Alat Ukur
Proses kalibrasi ini tidak serta merta asal dilakukan, kalibrasi alat ukur mempunyai tujuan. Dimana tujuan tersebut dilakukan agar alat ukur memiliki standar yang cualified. Tujuan dari kalibrasi ini antara lain,
1. Agar deviasi suatu alat ukur dapat ditentukan kebenerannya terhadap nilai konvensional.
Jika suatu alat ukur sudah teruji, meskipun nanti terdapat deviasi atau penyimpangan, namun sudah ada batas nilainya. Sehingga ketika alat ukur tersebut digunakan, maka hasil pengukuran sudah bisa dikatakan valid.
2. Terjaminnya hasil ukur dari suatu alat ukur terhadap standar pengukuran baik secara Nasional dan Internasional.
Jika sudah dilakukan kalibrasi, tentu jaminan kesahihan hasil dari alat ukur tersebut sudah terpercaya. Karena proses pengkalibrasian tersebut sudah sesuai dengan standar pengukuran Nasional dan Internasional.
baca juga : Special Purpose Machine
3. Untuk menetukan kelayakan alat ukur
Dengan bantuan kalibrasi ini maka dapat dijadikan pedoman juga apakah alat ukur tersebut masih dikatakan layak atau tidak untuk digunakan.
4. Untuk mendeteksi keakuratan dari alat uji kalibrasi
Proses kalibrasi dari alat ukur juga dapat dijadikan sebagai acuan alat uji tersebut akurat atau tidak. Dengan begitu maka akan mendukung validasi alat uji. Karena setiap variasi korelasi hasil uji akan dilaporkan untuk dijadikan acuan terciptanya alat uji yang akurat.

Kapan Kalibrasi Diperlukan
Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah kapan kalibrasi tersebut diperlukan. Kalibrasi alat ukur diperlukan pada mesin yang baru, pengecekan berkala pada suatu alat. Kalibrasi juga diperlukan pada alat yang jam operasinya tinggi, misalnya pada mesin produksi pbrik.
Misalnya saja contoh kalibrasi alat ukur pada mesin bubut. Mesin bubut adalah mesin yang sering digunakan dan memiliki jam operasional yang tinggi. Dengan begitu mesin bubut sering mengalami tumbukan, oleh karenanya harus dilakukan pengecekan secara berkala agar hasil ukurnya tetap valid.
Untuk melakukan kalibrasi tersebut, mesin bubut harus dikalibrasi sesuai prosedur kalibrasi alat ukur. Mesin bubut tersebut harus diuji kehandalannya dengan CMM. Prosedur pengujian mesin bubut di bengkel besi adalah sebagai berikut.
1. Pemilik Mesin Bubut mengajukan uji kehandalan mesin
Pemilik mesin bubut mengajukan uji kehandalan mesin dengan CMM atau Coordinate Measuring Mesin kepada Balai Teknologi MEPPO.
2. Pengiriman sample
Pihak pabrik akan mengirimkan sample, ke laboratorium CNC, kemudian Balai Teknologi MEPPO akan menguji kehandalan mesin dengan metode sampling. Nantinya akan dilakukan pengujian awal dan pengujian akhir terhadap mesin tersebut, yang mana hasil datanya harus konsisten.
3. Proses uji kehandalan mesin bubut
Proses uji kehandalan mesin bubut melalui sampling dilakukan sebanyak tiga kali, jadi biasanya akan memakan waktu. Hasil pengkalibrasian CMM nantinya akan dilakukan pembandingan terhadap nilai nominal diameter. Kemudian akan dilakukan penghitungan nilai penyimpangannya. Hasil kalibrasi alat ukur mesin bubut dengan CMM memiliki tingkat akurasi dan efisiensinya tinggi. Karena sudah merujuk pada standar nilai ISO 17025, 2008. Jangan lupa untuk melakukan kalibrasi secara berkala ya. Jadi nantinya kesalahan dalam pengukuran akan dapat diminimalisir dan menghasilkan produk yang sesuai akurasinya.