Industri manufaktur adalah hal besar yang saat ini menjadi ajang perlombaan manusia di seluruh dunia. Kamu mau memulai sebuah usaha di bidang manufaktur? Tapi, masih belum terlalu paham seluk-beluk ” industri manufaktur ” itu sendiri? Worry not! Kali ini kamu dapat menyimak hal-hal terkait industri manufaktur yang akan penulis bahas! Sudah siaaap? Yuk lanjut!. Akan dibahas oleh admin.
Jadi, Apa itu Industri Manufaktur?
Industri Manufaktur adalah pengolahan bahan mentah atau matrial melalui proses kimia dan fisika untuk mengubak bentuk, sifat atau tampilan yang menghasilkan suatu komponen atau produk dan dapat dijual di pasaran – Investopedia.
Artinya, setiap produk yang kamu beli di toko-toko online maupun offline itu sebelumnya sudah diproduksi terlebih dahulu di suatu tempat, lho. Iyaaa, nggak tiba-tiba bisa langsung jadi! Daaan, industri manufaktur di setiap negara – khususnya di Indonesia sudah berbaur dengan hampir seluruh bidang ekonomi.
Di Indonesia sendiri, proses ini lebih dikenal dengan istilah ‘pabrik’. Nah, pasti kalian nggak asing kan dengan satu kata ini? Atau dalam bahasa Inggris disebut “factory”, artinya istilah ini menunjuk pada suatu tempat yang difungsikan sebagai proses manufacturing atau fabrikasi.
Jenis-jenis dan Proses Industri Manufaktur
Dikutip dari situs Karawang New Industry City (KNIC) bahwa perusahaan di sektor industri manufaktur memiliki beberapa proses bisnis yang diantaranya:
- Proses Procurement
- Proses produksi
- In Out Inventory
- Administrasi dan umum
- Penjualan dan pemasaran
- Akuntasi dan keuangan
Bagaimana Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia?
Kawasan Industri Manufaktur merupakan salah satu pembangunan ekonomi nasional paling penting di hampir setiap sektor. Daaan, tahu nggak, sih? Perekonomian nasional di bidang ini menumbuhkan banyak kontribusi yang cukup signifikan pada perkembangan ekonomi Indonesia, lho.
Faktanya, pada 1990-1996, industri manufaktur Indonesia tumbuh dengan pesat dan sampai saat ini pun negara kita ini perlahan mulai beralih dari perekonomian yang berbasis agraris menjadi perekonomian semi-industrial untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Pola perekonomian subsistensi yang mengandalkan sektor primer perlahan mulai berpindah menjadi perekonomian yang ditunjang oleh bidang manufaktur. Sektor ini bisa dibilang cukup stabil dan menjadi salah satu penopang perekonomian setiap negara di tengah ketidakpastian perekonomian dunia yang tingkat pertumbuhannya semakin positif.
Seperti yang dilakukan oleh jasa bubut CNC kami yang semakin hari harus dituntut untuk terus berkembang. Karena jika kami tidak melakukannya, serasa langkah ini mati langkah dan tidak bisa beranjak maju ke depan.
Sistem Informasi Manufaktur
Dunia perindustrian saat ini tidak terlepas dari prosedur penginputan seluruh data perusahaan yang terhubung dengan komputer. Proses perubahan data menjadi sebuah informasi ini harus lewat system yang mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi.
Siapa sih yang berperan mengubah seluruh data menjadi informasi ini? Proses ini dilakukan oleh sebuah sistem manajemen yang dikenal sebagai Database Managemnet System (DBMS). Oleh karena itu, setiap perusahaan manufaktur disarankan untuk menggunakan sistem operasi ini agar lebih memudahkan pencarian data perusahaan.
Tanpa informasi yang akurat, mereka akan sulit dalam menentukan kebijakan, menetapkan keputusan, dan setiap aturan yang bisa memajukan dan memperbaiki perusahaan itu sendiri.
Hal ini akan sangat dibutuhkan perusahaan, lho. Karena system tersebut bisa menciptakan proses bisnis yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Wow! Jadi? Apa perusahaan kamu sudah menerapkan sistem ini?
Pengoperasian sistem ini berbasis pada komputer yang berhubungan dengan sistem informasi fungsional lainnya sebagai penunjang manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan manufaktur perusahaan yang pada umumnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.
Sistem ini merupakan salah satu fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan perencanaan dan pengendalian proses produksi barang atau jasa. Sistem Informasi Manufaktur (SIM) ini umumnya memiliki empat fungsi dasar yaitu perencanaan pengendalian, perencanaan produk dan proses transformasi data menjadi informasi.
Baca Juga : Sejarah Revolusi Industri
Perencanaan Produk pada Sistem Informasi Manufaktur
Sistem ini minimal harus memiliki tujuh komponen yang saling berhubungan demi tercapainya tujuan yang diinginkan, ketujuh komponen tersebut terdiri atas:
- Pelanggan (customers)
- Tujuan
- Pengukuran (measurements)
- Pemasok (supplier)
- Proses
- Input
- output
Ahli Pembuatan Spare Part Industri Berpengalaman dari tahun 1994
CV. Teknik Jaya Component – Machining Expert
Whatsapp : 0878-7368-2510 – Email : mail@teknikjaya.co.id
Cara Membedakan Sistem Industri Manufaktur di Indonesia dari Industri lainnya ?
Biasanya, perusahaan manufaktur selalu menerapkan proses pengerjaan suatu produk agar lebih efektif. Salah satu yang paling efisien adalah dengan menerapkan sistem Lean Manufacturing.
Penerapan ini sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas para pekerja yang memiliki ciri sebagai berikut:
- Planning dan eksekusi demi menghindari terjadinya pemborosan ataupun terjadinya produksi yang gagal.
- Perbaikannya berkala dan terjadwal.
- Menerapkan Pull System
- Berfokus pada peningkatan kualitas
- Mampu mengambil keputusan yang tepat dan akurat.
Beberapa Aplikasi Sistem Industri Manufaktur ini bisa membantumu mengembangkan dan memajukan perusahaan atau bisnis yang akan kamu mulai dari awal:
- JIT (Just-in-Time): sebuah pendekatan untuk menjaga bahan baku agar tetap tersuplai di bengkel tempat bekerja tepat pada waktunya.
- ROP (Re-order Point): sistem yang memutuskan pembelian berdasar pada titik pemesanan awal.
- CIM (Computer Integrated Manufacturing) sistem yang memadukan beberapa teknik untuk menghasilkan proses mnaufaktur yang cepat, akurat, luwes, dengan produk yang berkualitas tinggi.
- MRP (Material Requirements Planning): sistem yang dipakai sebagai perencanaan bahan baku mentah sebelum diproduksi.
- MRP II (Material Resource Planning): gabungan antara sistem MRP agar waktu produksi dan operasi pada bengkel kerja terjadwal. (Shop Floor Operation).
Contoh Perusahaan Industri Manufaktur di Indonesia
Sebagai salah satu sektor industri paling berpengaruh di setiap negara, perkembangan industri manufaktur memang sangat signifikan dan dapat diandalkan.
Sebaliknya, angka penurunan pertumbuhan sektor industri ini pun bisa memberikan dampak yang sangat meresahkan. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena kemungkinan terjadinya pengangguran baru mulai bermunculan. Terlebih angka pengangguran dari tahun ke tahun sampai saat ini masih belum bisa diatasi dengan baik.
Contoh perusahaan industri manufaktur ini akan membantu meningkatkan skill yang kamu miliki:
Perusahaan Industri Tekstil
Perusahaan manufaktur yang paling sering kita temukan di Indonesia ini bisa menyerap banyak tenaga kerja disamping sektor industri yang padat karya dalam melakukan proses produksinya, perusahaan ini mengolah kapas, serat kayu dan bulu binatang terutama domba yang diolah menjadi benang, yang kemudian akan diolah lagi menjadi menjadi buntalan kain dengan banyak variasi.
Industri Garmen / Pabrik Garmen
Perusahaan manufaktur ini disebut juga sebagai industri tekstil. Bedanya, proses industri di bidang ini bertujuan mengolah dan menjadikan kain menjadi banyak barang produksi dalam bentuk pakain dan lain-lain. Jangan lupa, mesin jahit menjadi alat utama yang digunakan dalam industri, lho.
Industri Metalurgi
Bidang Industri yang memperhatikan penyulingan, pengerjaan dan pembuatan logam ( Pengecoran Logam ). Industri besi dan baja merupakan yang paling banyak diminati karena banyak proyek yang membutuhkan ribuan ton besi dan baja sebagai bahan baku utamanya.
Industri Teknik
Salah satu industri terberat yang sangat bergantung pada output industri metalurgi. Industri ini memiliki banyak cabang meliputi peralatan transportasi, listrik, dan mesin industri lainnya. Web kami sendiri berfokus pada bidang industri manufaktur teknik logam khususnya bidang machining. Bengkel bubut Teknik Jaya Component.
Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai perusahaan manufaktur di Indonesia. Semoga bisa membantu menambah wawasan dan pengetahuan kamu tentang seluk beluk Tren Industri Manufaktur di era ini, ya!
Perkembangan Industri Manufaktur Indonesia 2020-2025: Bangkit Pasca Pandemi
Selama lima tahun terakhir, industri manufaktur Indonesia benar-benar menapaki perjalanan yang penuh tantangan. Ketika pandemi COVID-19 melanda, sektor ini sempat goyah, banyak pelaku usaha yang kesulitan bertahan. Tapi kini, menjelang 2025, kondisinya berbalik arah—industri ini menunjukkan pemulihan yang signifikan dan capaian yang patut diapresiasi.
Mengingat kontribusinya yang hampir 19% terhadap GDP nasional, jelas sektor ini memegang peranan sentral dalam perekonomian Indonesia. Menarik untuk membahas lebih jauh bagaimana transformasi sektor manufaktur ini berlangsung dan apa saja faktor kunci di balik kebangkitannya.
Masa Kelam 2020: Ketika COVID-19 Menghantam
Tahun 2020 benar-benar menjadi periode penuh tantangan untuk industri manufaktur Indonesia. PMI manufaktur jatuh ke angka 27,5 di bulan April menjadi terendah sepanjang sejarah, menandakan kontraksi yang amat dalam. Pemerintah menerapkan kebijakan PSBB, banyak pabrik terpaksa menghentikan operasional, dan rantai pasok global mengalami gangguan signifikan. Singkatnya, sektor manufaktur menghadapi tekanan yang luar biasa besar sepanjang tahun tersebut.
Dampak Nyata Terhadap Industri Manufaktur :
- 88% perusahaan terdampak efek dari pandemi.
- Kapasitas produksi turun sampai 50%.
- Sektor industri pengolahan terkontraksi minus 2,52%.
Kebangkitan Gradual Industri Manufaktur di Tahun 2021-2022
Memasuki tahun 2021, sektor manufaktur mulai menunjukkan pemulihan yang cukup signifikan. Indeks PMI perlahan naik dan konsisten bertahan di atas angka 50 selama 29 bulan berturut-turut hingga Januari 2024, indikasi kuat bahwa industri kembali bergerak di zona ekspansif. Aliran investasi pun meningkat tajam, dari Rp259,28 triliun di 2020 melonjak menjadi Rp307,58 triliun pada 2021.
Beberapa faktor kunci yang mendorong pemulihan ini antara lain:
- Program stimulus dari pemerintah yang menjaga daya tahan industri
- Vaksinasi massal sehingga roda ekonomi bisa kembali berputar
- Permintaan global yang mulai pulih, mendorong peningkatan ekspor
- Kebijakan hilirisasi yang semakin digencarkan untuk menambah nilai tambah produk dalam negeri
Secara keseluruhan, tahun 2021 menjadi titik balik penting bagi industri manufaktur, dengan fondasi yang semakin kuat untuk pertumbuhan di tahun-tahun berikutnya.
Momentum Kuat di Tahun 2023-2024 untuk Industri Manufaktur
2023 benar-benar jadi titik balik untuk industri manufaktur Indonesia. Pertumbuhan sektor ini mencapai 4,64%, dan nilai Manufacturing Value Added (MVA) melesat ke USD255 miliar. Hasilnya? Indonesia berhasil menempati posisi ke-12 di tingkat global. Capaian yang cukup impresif untuk dunia bisnis.
Hasil yang diraih sektor manufaktur tahun lalu benar-benar patut diperhitungkan:
- Nilai ekspor industri pengolahan nonmigas mencapai USD196,54 miliar. Angka ini jelas bukan main-main, membuktikan posisi Indonesia di pasar global makin solid.
- Kontribusi manufaktur terhadap PDB juga bergerak naik, dari 18,34% di 2022 jadi 18,67% di 2023. Nggak signifikan banget sih lonjakannya, tapi tetap konsisten naik—dan itu sinyal positif.
- Investasi di sektor manufaktur? Tembus Rp721,3 triliun. Itu sekitar 42,1% dari total investasi nasional. Sektor ini jelas masih jadi magnet utama buat investor.
Masuk ke 2024, walau tantangan kelihatannya nggak sedikit, manufaktur tetap tumbuh 4,43%. Kontribusi ke PDB pun naik ke 18,98%. Singkatnya, sektor manufaktur Indonesia terbukti tangguh—di tengah berbagai tekanan, tetap bisa menunjukkan performa yang solid dan menjanjikan buat ke depan.
Era Baru Industri Manufaktur Indonesia 2025 : Optimisme di Balik Dinamika Bisnis
Tahun 2025 dimulai dengan sentimen positif yang cukup kuat. Data PMI manufaktur Januari tercatat di 51,9—angka tertinggi sejak pertengahan 2024. Februari malah naik lagi ke 53,6. Ini jelas sinyal ekspansi sektor manufaktur yang solid dan jadi bahan bakar optimisme pelaku industri.
Beberapa indikator kunci yang jadi sorotan:
- Investasi triwulan I menembus Rp179,7 triliun. Angka ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek industri nasional.
- Ekspor manufaktur Indonesia Bulan Februari melonjak 29,56% secara tahunan. Performa ekspor yang impresif ini mempertegas daya saing industri di pasar global.
- Penyerapan tenaga kerja juga meningkat seiring dengan ekspansi produksi—tanda bahwa pertumbuhan sektor nyata, bukan sekadar di atas kertas.
Memang, tantangan tetap ada. Di pertengahan tahun, PMI sempat mengalami penurunan, mencerminkan adanya tekanan baik dari sisi global maupun domestik. Pemerintah pun bergerak cepat dengan sejumlah kebijakan pro-industri—misalnya, perpanjangan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dan penguatan penggunaan produk dalam negeri. Langkah-langkah ini diharapkan bisa menjaga momentum pertumbuhan dan memperkuat daya tahan sektor manufaktur nasional.
Singkatnya, 2025 menawarkan peluang besar, tapi juga membutuhkan strategi adaptif dari seluruh pemangku kepentingan bisnis agar tetap kompetitif di tengah dinamika pasar.
Daaan, buat kamu yang berencana memulai bisnis manufaktur, tentunya kamu harus memiliki rencana yang matang, tim professional, dan modal yang tidak sedikit pastinya. Jangan sampai kualitas dari produk yang kamu buat menurun dan tidak berkembang akibat dari manajemen dan setiap pekerja yang tidak konsisten. Good luck!
Demikian artikel singkat mengenai industri manufaktur di Indonesia, semoga bermanfaat. simak artikel kami lainnya di https://teknikjaya.co.id/blog/.
Artikel Kami Lainnya
Please Share This Article