Proses Heat Treatment : Mengubah Baja Biasa Jadi Super Tangguh!

proses heat treatment
  • Post published:June 17, 2025
  • Post author:
  • Reading time:4 mins read
5/5 - (1 vote)

Kalau kamu pernah penasaran kenapa pisau chef atau bilah mesin industri bisa setajam sarkasme dan sekuat tekadmu di tahun baru, jawabannya ada di proses heat treatment. Yap, ini adalah “ritual” pemanasan dan pendinginan yang mengubah logam biasa jadi bahan super tangguh.

Saya sendiri pernah iseng coba heat treatment di bengkel teman—hasilnya? Sebuah pisau yang awalnya lembek seperti mie instan mentah, tiba-tiba bisa mengiris bawang tanpa drama. Magic? Nggak, cuma sains yang keren aja!

Nah, buat kamu yang mau tahu lebih dalam, yuk kita bahas step by step-nya. Tenang, saya janji nggak bakal bikin pusing kayak pelajaran fisika SMA.

Apa Itu Heat Treatment?

Proses Heat treatment adalah proses memanaskan dan mendinginkan logam (biasanya baja) dengan kontrol ketat untuk mengubah sifat fisik dan mekaniknya. Tujuannya? Bisa bikin logam lebih keras, lebih lentur, atau lebih tahan aus—tergantung kebutuhan.

Bayangkan ini seperti “olahraga ekstrem” buat logam. Dipanaskan sampai merah membara, lalu didinginkan secara tiba-tiba atau perlahan, tergantung hasil yang diinginkan. Hasilnya? Baja yang awalnya biasa-biasa aja bisa jadi lebih kuat dari tekadmu diet bulan Januari.

Proses Heat Treatment pada Baja

Nah, baja adalah “bintang utama” dalam heat treatment karena responsnya yang predictable terhadap panas. Prosesnya biasanya melibatkan tiga tahap utama:

Pemanasan (Heating)

Ini tahap pertama dan paling krusial. Logam (biasanya baja) dipanaskan sampai suhu tertentu, tergantung jenis bahannya.

  • Baja karbon rendah: Dipanaskan sampai sekitar 800°C–900°C.
  • Baja paduan tinggi: Bisa sampai 1000°C–1200°C karena strukturnya lebih kompleks.

Kenapa harus dipanaskan?
Karena pada suhu tinggi, struktur kristal baja berubah dari ferrit (lembut) ke austenit (lebih mudah dibentuk). Ini seperti “reset ulang” struktur logam sebelum diberi perlakuan lebih lanjut.

“Terus jika terlalu panas bagimana?”
Bisa overheat! Kalau suhu terlalu tinggi, logam bisa jadi brittle (rapuh) atau bahkan meleleh. Makanya, butuh alat ukur suhu yang akurat.

Baca Juga : Heat Treatment pada Logam

Penahanan (Soaking)

Setelah dipanaskan, logam nggak langsung didinginkan. Harus ditahan dulu di suhu itu selama beberapa waktu.

  • Waktu soaking tergantung ketebalan logam (semakin tebal, semakin lama).
  • Tujuannya? Biar panasnya merata sampai ke bagian dalam.

“Kok kayak masak daging sih?”
Bener banget! Kalau kamu langsung dinginin bagian luar sementara dalamnya masih mentah, hasilnya nggak optimal. Sama kayak steak, logam juga butuh waktu biar “matang” sempurna.

Pendinginan (Cooling)

Nah, di sinilah “keajaiban” heat treatment terjadi. Cara pendinginannya menentukan sifat akhir logam:

  • Quenching (Pendinginan Cepat) → Pakai air, oli, atau udara bertekanan. Hasilnya? Keras tapi getas.
  • Pendinginan Perlahan (Kayak annealing) → Biar logam lebih lunak dan mudah dibentuk.

Media pendinginan yang umum:

  1. Air – Pendingin tercepat, cocok untuk baja karbon.
  2. Oli – Lebih lambat, mengurangi risiko retak.
  3. Udara – Paling lambat, sering dipakai untuk baja paduan tinggi.

Alat dan Bahan Heat Treatment

Sebelum main-main dengan panas ekstrem, kamu butuh alat dan bahan berikut:

  • Furnace/Tungku – Untuk memanaskan logam sampai suhu tinggi.
  • Media Pendingin (air, oli, udara) – Tergantung kecepatan pendinginan yang dibutuhkan.
  • Thermocouple – Ngukur suhu biar nggak kelewatan.
  • Baja yang Mau Di-Treatment (biasanya baja karbon atau paduan).

Catatan penting: Jangan coba-coba pakai kompor rumah untuk heat treatment. Kecuali kamu mau dapat pisau bengkok plus marahan dari emak.

Proses Hardening dan Tempering

Dua teknik paling populer dalam heat treatment adalah hardening dan tempering.

Hardening (Pengerasan)

Hardening ialah proses membuat logam sekeras mungkin dengan cara dipanaskan sampai suhu kritis, Lalu langsung didinginkan cepat (quenching).

Hasilnya? Kekerasan maksimal, akan tetapi jadi getas (gampang pecah kalau dibentur).

Contoh penerapan : Pisau, mata bor, dan komponen mesin yang butuh ketahanan aus. “Kenapa jadi rapuh?”, Karena pendinginan cepat mengunci struktur kristal martensit, yang keras tapi kurang fleksibel.

Tempering (Pelunakan Sebagian)

Nah, karena hardening bikin logam terlalu getas, kita butuh tempering untuk menyeimbangkannya. Setelah hardening, baja dipanaskan lagi dengan suhu lebih rendah (150°C–650°C), lalu didinginkan perlahan.

Tujuannya mengurangi kerapuhan, biar baja tetap keras tapi nggak gampang pecah. Analoginya? Hardening itu kayak latihan militer super ketat, tempering kayak pijat setelahnya biar nggak stres berlebihan.

Jadi hardening + tempering = kombinasi sempurna”

Jenis-Jenis Proses Heat Treatment

Selain hardening dan tempering, ada beberapa teknik lain yang bisa dipilih sesuai kebutuhan:

  1. Annealing – Dipanaskan lalu didinginkan perlahan, biar baja lebih lunak dan mudah dibentuk.
  2. Normalizing – Mirip annealing, tapi pendinginannya pakai udara. Hasilnya lebih kuat sedikit.
  3. Case Hardening – Hanya permukaan bajanya yang dikeraskan, biar bagian dalam tetap lentur.
  4. Quenching – Pendinginan super cepat buat hasil maksimal (sering dipakai di hardening).

“Jadi, mana yang terbaik?” Tergantung kebutuhan! Kalau mau bikin pisau, kombinasi hardening + tempering adalah jawabannya.

Kesalahan Umum dalam Heat Treatment

Beberapa kesalahan umum pada proses heat treatment diantaranya adalah :

  1. Overheating → Logam jadi rapuh atau meleleh.
  2. Pendinginan tidak merata → Retak atau deformasi.
  3. Tidak tempering setelah hardening → Bahan jadi mudah patah (getas)

Jadi, kalau mau coba proses heat treatment sendiri, pastikan suhu dan waktunya tepat.

Please Share This Article

Author