Perbedaan arus dan tegangan terlihat sama bukan? Tapi nyatanya mereka adalah dua istilah yang memiliki arti berbeda lho. tapi, ada gak sih hubungan di antara keduanya? kasus lain lagi deh, yang sering banget kita alami. “kesetrum” alias tersengat listrik. Nah, mana yang benar? Tersengat arus listrik atau tersengat tegangan listrik? Dan masih banyak pertanyaan lain yang akan penulis jawab satu demi satu ya. okee, langsung saja kita masuk ke poin pertama, yaitu definisi.
Perbedaan | Arus | Tegangan |
SI Unit | Ammeter | Voltmeter |
Alat Ukur | 1 ampere = 1 coulomb/second | 1 volt = 1 joule/coulomb. (V=W/C) |
Permukaan | Medan magnet | Medan Elektrostatik |
Hubungan Arus dan Tegangan Listrik
Arus listrik adalah banyaknya aliran muatan listrik yang mengalir pada suatu rangkaian sirkuit listrik tiap setiap satuan waktu. Muatan listrik yang dimaksud adalah elektron dan satuan arus listriknya adalah Ampere atau Coulomb/detik. Aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif menyebabkan adanya arus listrik yang terjadi. Contoh kecil yang terjadi dari arus listrik
yang sangat lemah ada di dalam tubuh kita sendiri. Yap! Jaringan tubuh kita dialiri oleh arus listrik satuan mikroAmpere ( μA ) yang sangat lemah. Sedangkan yang sangat kuat ada pada kilatan petir yaitu 1-200 kilo Ampere ( kA ). Besar arus yang mengalir tergantung pada besarnya voltase dan resistansi yang sesuai dengan hukum Ohm.
Baca Juga! Jenis Jenis Baterai Pada Perangkat Elektronik dan Motor
Voltage atau tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik yang ada di antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik. Untuk mengaliri sepeda motor dengan aliran listrik, maka dibutuhkan besaran V ( Volt ) yang merupakan satuan dalam tegangan. Besaran ini berperan untuk mengukur energi potensial medan listrik agar sebuah konduktor listrik dapat menghasilkan aliran listrik.
Kedua sisi dari sumber listrik mempunyai salah satu sisi yang terdapat banyak tumpukan elektron dimana sisi lainnya elektron yang dihasilkan berjumlah sedikit. Hal ini disebabkan oleh pergerakan medan magnet yang mempengaruhi material tersebut. Suatu tegangan listrik bisa dikatakan berdaya ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi tergantung pada perbedaan potensi listrik yang ada pada suatu tegangan listrik.
Konsep Segitiga Daya pada Perbedaan Arus dan Tegangan
Buat kamu yang sudah biasa berkutat di dunia perlistrikan, pasti sudah gak asing lagi dong dengan yang namanya segitiga bermuda – segitiga daya maksudnya. Walaupun sudah sangat familiar, tapi gak menutup kemungkinan istilah itu masih sulit untuk dipahami maksud dan tujuan dari segitiga daya. Wah, yang awalnya sudah paham saja masih menemukan kesulitan, apalagi yang belum paham sama sekali dan masih baru belajar? Hehe. Oke deh. Baiknya kita bahas bareng-bareng aja yuk!
berdasarkan prinsip dalam trigonometri dikatakan bahwa segitiga daya adalah sekumpulan hubungan matematik antara beberapa tipe daya yang berbeda. Yang diantaranya adalah daya aktif ( watt ), daya reaktif ( var ) dan daya semu ( VA ).
Jangan Di Skip! Tips dan Trick Cara Menguji Kekuatan Baja
Di dalam artikel kali penulis akan mencoba untuk mengulas hubungan di antara arus dan tegangan berikut dengan konsep segitiga daya yang ada di dalamnya. Jadi, jangan langsung di-close tab ya! Rugi banget deh kamu kalau gak simak sampai akhir. Karena, setiap paragraf dalam tulisan ini, insyaAllah mengandung poin-poin penting yang bisa kamu catat dan ingat.
Daya Semu
Satu dari tiga jenis konsep segitiga daya adalah Daya Semu yang memiliki istilah Apparent Power dalam Bahasa Inggris adalah daya hasil perhitungan-perhitungan listrik sebelum adanya beban-beban listrik. Secara vektoris, penjumlahan daya aktif dan reaktif juga bisa dikatakan sebagai daya semu. Nama lain dari daya semu adalah daya total atau daya yang ditulis pada nameplate generator ( pembangkit listrik ).
Daya Aktif
Jenis daya kedua pada segitiga daya yaitu daya aktif adalah daya yang akan mengalami penurunan nilai karena adanya beban-beban listrik yang menghasilkan daya reaktif. Daya aktif ini sebenarnya bisa kita pakai dan nilainya pun lebih rendah kalau dibandingkan dengan daya semu.
Hasil perkalian daya semu dengan Faktor daya ( Cosphi ) akan menghasilkan Daya Aktif (P). Selain itu, kamu juga bisa menyebutnya sebagai daya nyata yaitu sebuah beban yang membutuhkan adanya daya. Satuan pada daya aktif (P) adalah W ( Watt ).
Daya Reaktif
Berikutnya adalah Daya Reaktif adalah daya yang mengakibatkan nilai faktor daya ( Cosphi ) berkurang dan besar kecilnya daya ini pun tegantung pada banyaknya peralatan listrik yang menghasilkan daya reaktif (Q). Efek dari induksi elektromagnetik oleh beban yang bernilai kapasitif ( leading ) atau induktif ( laging ) akan menghasilkan daya reaktif yang memiliki satuan VAR ( Volt Ampere Reaktif ).
Jadi, kesimpulannya adalah semakin besar nilai daya reaktif (Q) maka akan semakin besar sudut pada daya semu (S) dan daya nyata (P) yang biasa disebut dengan power factor atau Cosphi ( COS φ ).
- Teknik Plating Adalah: Pengertian, Tips, dan Cara Penyajian yang Populer di Restoran
- 7 Contoh Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Industri
- Kelebihan Menggunakan Mesin Las AC adalah Berikut Ini
- Pengertian dan Fungsi Luxmeter yang Harus Anda Ketahui
- Bagian Utama dari Pembangkit Listrik Adalah Berikut Ini
- Mengenal Besi Galvanis Adalah serta Apa Saja Fungsinya