
Mengenal Mesin Cetak Logam 3D – adalah teknologi Additive Manufacturing yang berfokus menambahkan material bukan membuang material. Mesin cetak logam 3D memiliki cara kerja mengisi bidang cetak lapis demi lapis dengan serbuk logam. Metode ini diawali dengan data digital yang dikirim ke mesin yang kemudian dikonversi menjadi perintah cetak. Pembuatan part dengan serbuk logam menghasilkan komponen yang kompleks atau sulit dibuat oleh metode manufaktur tradisional, kebanyakannya berbentuk rumit.
Beberapa tahun yang lalu, komponen logam tidak dapat dibuat dengan menggunakan pencetakan 3D. tapi saat ini dapat diproduksi dengan menggunakan berbagai macam serbuk logam. Teknologi ini tidak lagi eksklusif sebagai teknologi prototipe. Sekarang sudah banyak digunakan untuk produksi komponen sebagai tuntutan desain engineering.
Dalam pengerjaan logam tradisional, seringkali banyak proses yang boros. Sebagai contoh, Saat produsen pesawat membuat komponen logam, sebanyak 90% materialnya terbuang. Dengan menggunakan proses 3D, lebih sedikit energi yang digunakan dan sangat mengurangi limbah produksi. Hasil dari mesin cetak logam 3D bisa lebih ringan hingga 60% dibandingkan produk mesinnya.
Aplikasi Mesin Cetak Logam 3D di Dunia Industri

Pembuatan perkakas saluran pendingin hingga rakitan ringan pada bidang penerbangan, semua hal yang bertujuan membuat part yang rumit maka mesin cetak logam 3D adalah jawabannya. Beberapa aplikasi populer untuk manufaktur logam 3D adalah prototipe seperti mesin produksi, perkakas cetakan, pekerjaan saluran air, suku cadang khusus, penukar panas, heatsink, dan komponen rumit lainnnya. Industri otomotif telah menjadi industri paling aktif dalam penggunaan teknologi ini secara masif. Saat ini sedang ditingkatkan lagi prototipenya dan mulai diproduksi lebih banyak lagi suku cadang dan komponen spesialnya.
Berat atau massa merupakan hal vital untuk industri penerbangan dan dirgantara. Dengan menggunakan pencetakan 3D logam, perusahaan penerbangan dapat menggunakan bahan yang sama seperti yang mereka lakukan dengan metode tradisional. Ini penting, karena dalam dunia penerbangan material harus memiliki bahan khusus yang tahan terhadap kondisi penerbangan. Sebagai contoh, titanium cetak 3D memiliki karakteristik mekanikal yang kuat, bobot dan kekokohan yang sama dengan titanium tempa. Selain itu, material yang harus dimiliki adalah bahan yang ringan seperti aluminium atau bahan yang kuat dan tahan seperti titanium untuk membuat bagian tertentu untuk pesawat ruang angkasa atau mesin penggeraknya.
Mesin cetak logam 3D juga membuat banyak kemajuan pada bidang protipe tubuh manusia, implan, dan alat khusus lainnya dengan pencetakan bio dan implan organik. Dokter dan ahli bedah menggunakan pencetakan 3D untuk membuat instrumen tertentu. Mereka dapat merancang prototipe yang akan terlihat sangat mirip dengan produk akhir.
Mengenal Lebih Dalam Mesin Cetak Logam 3D
Sistem Kerja Mesin
Sebagian besar sistem manufaktur yang berbasis additive manufacturing menggunakan metode deposisi serbuk yang memerlukan mekanisme pelapisan demi menyebarkan lapisan serbuk ke pelat substrat dan wadah serbuk. Setelah lapisan serbuk tersebar, potongan 2D diikat menjadi satu (pencetakan 3D). Energi pada sinar juga dapat diarahkan ke serbuk untuk melelehkannya.
Sistem serbuk langsung disebut sebagai proses peleburan oleh laser yang memiliki nama dagang yang berbeda yaitu Selective Laser Melting (SLM), Laser Cusing, dan Direct Metal Laser Sintering (DMLS). Persyaratan pengguna nantinya akan menentukan pilihan mesin dengan jenis unit laser, penanganan serbuk dan ruang pembuatan menjadi beberapa fitur utama dari sistem yang perlu dipertimbangkan.
Mesin cetak logam 3D ini menggunakan serbuk baja yang sangat halus. Serbuk yang digunakan printer 3D tidak boleh jenis serbuk sembarangan, karena akan digunakan untuk lapisan pencetakan yang sangat tipis. Serbuk harus halus sempurna agar permukaannya rata. Lapisan serbuk baja super tipis diolesi dengan roller. Kemudian, kepala printer menempatkan tetesan lem kecil di area lapisan yang merupakan bagian dari sistemnya. Lapisan tersebut kemudian dikeringkan menggunakan pemanas overhead yang kuat. Printer 3D akan terus menyebarkan serbuk dalam lapisan demi lapisan, dan kepala printer secara sistematis akan merekatkan titik yang tepat dari setiap lapisan menjadi kesatuan.
Bahan Dasar Material
Ada berbagai bahan logam yang tersedia untuk sistem 3D logam. Bahan yang paling umum digunakan diantaranya adalah :
- Paduan baja tahan karat
- Aluminium
- Nikel
- Kobalt-krom
- Titanium
- Baja perkakas
- Paduan berbasis nichol
- Campuran logam mulia
- Campuran tembaga
Saat menentukan sebuah material, sifat seperti kekuatan Tarik (tensile Strenght), kekerasan (hardness), dan perpanjangan (Elongation) sangatlah penting. Karena terdapat banyak variasi bahan, bahan yang tepat untuk suatu proyek dapat dengan mudah diperhitungkan dalam spesifikasi sebuah produk.
Simaklah artikel – artikel lainnya di Blog CV. Teknik Jaya Component. Kunjungi halaman utama kami disini.