Akan dibahas mengenai jenis plat besi kali ini. Bentuk bangunan atau bahan utama yang kokoh untuk mesin atau sistem yang berat tentu tidak lepas dari bahan tambahan utama bahan yang digunakan. Pasalnya, bahan tersebut merupakan tolok ukur atau aspek penting yang mempengaruhi keawetan bangunan tersebut.

Nah, dari sekian komponen salah satunya matrial utama yang suka dipakai dalam produksi adalah bahan plat besi. Plat besi ini rangka tambahan selain bahan cor agar supaya hasil pembangunan gedung atau mesin yang dibuat lebih kokoh dan kuat.
Pengertian Plat Besi dan Fungsinya di Industri dan Konstuksi
Bagi Anda yang pernah bekerja sebagai kontraktor atau yang berkecimpung dalam dunia produksi, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya plat besi. Sesuai dengan namanya, plat besi adalah besi yang berbentuk lembaran seperti tripleks yang memiliki penampang atau bidan yang datar.
Dalam bidang produksi, plat besi sering dianggap bermanfaat sekali karena memiliki tingkat keawetan dan kekokohan pada waktu jangka panjang. Plat besi memiliki ukuran yang sedang ramai dan tren yang bisa kita temuin di pasaran yaitu `x 8′ (1200mm x 200mm) dengan tebalan dengan macam yang bervariasi mulai dari 0,7mm – 50mm.
Sebelum membeli, tentu kita semua perlu banget nih tau banyak jenis plat besi yang umum diaplikasikan di Indonesia karena plat besi memiliki jenis yang berbeda-beda. simak dibawah ini
Jenis Plat Besi (Steel Plate) yang Banyak Dijual
Berikut dibawah ini adalah jenis plat besi yang biasa dijual dan dibeli oleh pelaku industri, list itu adalah :
1. Plat Mild Steel (ms plate)
Plat Mild steel (atau sering disingkat MS steel plate) itu sebenarnya jenis baja karbon rendah—karbonnya cuma sekitar 0,05% sampai 0,25%. Artinya, dia tuh lunak dibandingkan baja keras lainnya. Tapi justru karena lunak itulah dia fleksibel banget. Gampang dipotong, dilas, dibentuk… cocok banget buat struktur bangunan ringan, pagar, rangka, bahkan tangki air.

Yang saya suka dari plat mild steel adalah harganya yang relatif terjangkau dan mudah didapat. Tapi kelemahannya, dia gampang karatan. Jadi, kalau nggak dikasih coating atau dicat dengan benar, ya siap-siap aja dia makan usia lebih cepat. Itu pelajaran yang saya dapet waktu bikin rak di garasi, dan dua tahun kemudian udah berkarat. My bad.
2. Plat Hitam (Hot Rolled Plate)
Plat hitam, ini sering kali overlap sama mild steel plate. Secara teknis, plat hitam itu adalah hasil dari proses hot rolled—artinya, baja digulung dalam kondisi panas sekali nih, ya sekitar 900 derajat Celcius gitu. Hasilnya, permukaannya agak kasar, warnanya gelap—makanya disebut plat hitam.

Plat hitam ini bentuknya lembaran, dan iya, biasanya memang dibuat dari mild steel plate juga. Jadi, bisa dibilang plat hitam adalah bentuk dari mild steel plate yang diproses dengan hot rolling. Ukurannya standar di pasaran biasanya 4×8 feet (sekitar 1,2 x 2,4 meter), dan ketebalannya bisa bervariasi dari 2 mm sampai puluhan mm.
Waktu saya kerja sama vendor untuk bikin tangki air industri, mereka hampir selalu pilih plat hitam 6 mm ke atas. Alasannya? Kuat, dan gampang di-las. Tapi harus dipastikan juga ketebalannya konsisten, soalnya kadang kualitas antar supplier bisa beda-beda. Jadi, ya, pastikan supplier kamu punya sertifikat atau hasil uji kualitas.
3. Plat Galvanis
Plat galvanis itu sebenernya plat baja biasa (biasanya mild steel) yang dilapisi seng (zinc) lewat proses galvanisasi. Tujuannya? Biar tahan karat. Logikanya, lapisan seng itu akan “mengorbankan dirinya” supaya plat baja di bawahnya nggak berkarat—istilah kerennya, cathodic protection. Jadi meskipun tergores, selama lapisan seng-nya masih cukup, plat-nya tetap aman.

Yang keren dari plat galvanis adalah kemampuannya bertahan di luar ruangan tanpa perawatan berat. Tapi jangan salah ya, kalau kamu potong atau las plat galvanis, bagian potongannya tetap bisa berkarat. Jadi setelah dipotong, tetap harus diberi cat atau lapisan lagi.
4. Plat Kapal (Ship Plate)
Plat kapal dirancang untuk heavy-duty, cocok untuk konstruksi besar seperti kapal laut, pelabuhan, atau struktur baja besar lainnya yang harus kuat dan tahan lama.

Waktu ikut bantu teman yang kerja di galangan, saya kaget liat ukuran dan ketebalan plat kapal yang dipakai. Serius, satu lembar bisa setebal 12 mm atau lebih. Beratnya? Jangan ditanya. Tapi wajar sih, soalnya plat ini dipakai buat struktur kapal, jadi harus tahan tekanan tinggi dan kondisi laut yang brutal.
Yang saya pelajari dari pengalaman itu: plat kapal itu bukan sekadar plat baja tebal biasa. Biasanya, materialnya udah memenuhi standar khusus kayak dari BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) atau ABS (American Bureau of Shipping).
Jadi bukan cuma soal kekuatan, tapi juga uji ketahanan terhadap korosi laut, cuaca ekstrim, dan tekanan dinamis. Dan karena sering berhubungan sama air laut, beberapa plat kapal juga dilapisi coating khusus atau bahkan dikombinasikan dengan teknologi cathodic protection kayak zinc anode. Jadi nggak main-main.
Jenis Besi Plat Lainnya
Untuk Jenis plat lainnya, ada beberapa seperti :
- Plat Cold Roll Plate
- Plat SPHC dan Plat SPCC
- Plat Stainless Steel
- dan Plat non Ferrous : Plat tembaga, plat aluminium, plat kuningan, dll
Standar dan Ukuran Plat Besi
Kita biasanya ngira semua plat besi itu ya tinggal beli aja sesuai kebutuhan. Tapi setelah beberapa proyek DIY gagal karena salah ukur—mulai dari bikin rak, meja kerja, sampai tutup drainase—baru deh sadar: ngerti standar dan ukuran plat besi itu penting banget.
Biasanya di toko besi, kita bakal ditawarin plat dengan ukuran standar 4 kaki x 8 kaki, alias 1,2 meter x 2,4 meter. Itu kayak “ukuran default” yang hampir semua supplier punya. Tapi jangan asal beli ya, karena ketebalannya bisa beda-beda tergantung jenis plat dan kegunaannya.
Contohnya nih ukuran standar :
- Plat hitam (hot rolled): tebal umum mulai dari 1,2 mm sampai 100 mm.
- Plat putih (cold rolled): biasanya lebih tipis, sekitar 0,2 mm sampai 3 mm.
- Plat galvanis: ketebalannya antara 0,2 mm sampai 3,2 mm, dan harganya biasanya per kilogram atau per lembar.
- Plat kapal: bisa sampai 25 mm atau lebih, dan ukuran bisa non-standar tergantung proyek (sering pakai ukuran custom yang panjangnya bisa 6 meter lebih).
Pernah kita salah beli plat 2 mm untuk buat penutup got kendaraan—kirain cukup. Eh, pas dilewatin motor aja udah melengkung. Sejak itu, saya selalu tanya dulu ke tukang las atau teknisi, “Ini buat nahan beban segini, minimal tebalnya berapa ya?” Ternyata beda aplikasi, beda spesifikasi.
Selain ukuran fisik, ada juga standar kualitas yang sering ditemui :
- SNI (Standar Nasional Indonesia) – ini penting kalau proyeknya harus sesuai regulasi lokal.
- JIS (Japanese Industrial Standards) – banyak dipakai di manufaktur atau bangunan Jepang-style.
- ASTM / AISI – standar Amerika yang sering dipakai di proyek besar atau sektor minyak dan gas.
Aplikasi Plat Besi di Dunia Industri
Di dunia industri plat besi ini banyak dipakai, sudah jelas di dunia sipil teknik atau pun dunia mekanikal teknik udah pasti plat besi diaplikasikan. Nah, biasanya Plat Besi dipakai
- Konstruksi bangunan dan infrastruktur
- Industri otomotif dan manufaktur
- Peralatan rumah tangga dan dekoratif
- Industri Migas dan Oil (galangan kapal)
Tip praktis dari saya: jangan cuma lihat ukuran lembaran, tapi juga periksa toleransi ketebalan dan berat per lembar. Soalnya kadang ada perbedaan kecil antar merek atau produsen. Dan percayalah, beda 0,2 mm bisa bikin biaya las atau pemasangan jadi ribet.
Kalau kamu kerja di bengkel, proyek rumah, atau fabrikasi skala kecil, mending punya daftar cepat ukuran-ukuran plat yang sering kamu pakai. Saya simpan di notes HP sekarang—biar pas beli, gak perlu tanya-tanya lagi.
Sekian artikel singkat mengenai jenis jenis plat besi (steel plate), semoga bisa manfaat buat kamu. Main main ke https://teknikjaya.co.id/blog/ untuk dapat artikel teknik lainnya sob.
Please Share This Article