Fungsi Trafo Adalah bisa kamu temukan dimanapun energy listrik dengan arah arus bolak-balik ( AC ) digunakan. Apa itu trafo merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat listrik yang mengubah tegangan menjadi arus dalam suatu rangkaian namun tidak berpengaruh pada total daya listrik yang sudah ada.

Dalam hal ini memungkinkan listrik tegangan tinggi yang berarus kecil pun dibutuhkan lalu akan mengubahnya menjadi listrik dengan tegangan rendah namun berarus besar, atau bisa juga sebaliknya. Namun, ada satu hal lagi nih yang perlu diingat tentang apa itu fungsi trafo adalah bahwa perangkat listrik ini hanya berlaku untuk arus bolak-balik ( AC ), seperti yang bisa kamu lihat pada setiap colokan dinding. Bukan arus searah ( DC ) yaa.
Baca Juga : Satuan Listrik dan Rumus
Fungsi Trafo Step Up
Fungsi Trafo Adalah bisa kamu gunakan untuk menaikkan tegangan listrik yang juga dikenal sebagai trafo stepping up. Selain itu, perangkat ini juga bisa menurunkan besarnya tegangan yang juga dikenal dengan istilah stepping down.
Pada bagian fungsi trafo adalah ini bisa kamu perhatikan adanya dua gulungan kawat dimana masing-masing gulungan mempunyai ratusan bahkan ribuan putaran yang melilit inti logam. Satu kumparan difungsikan untuk arus listrik yang masuk dan satu lainnya untuk arus listrik yang keluar. Kemudian suatu medan magnet bolak-balik yang berada pada inti kumparan pun akan terbentuk di dalam arus bolak-balik ( AC ).
Macam Macam Trafo Berdasarkan Bahan Inti
Berikut ini merupakan macam macam trafo berdasarkan bahan inti yang dibentuk:
Trafo inti besi ( Iron Core Transformer )
Karena sifat magnetik besi yang sangat baik dan juga hubungan antara fluks trafo dengan inti besi sangat tinggi, maka kamu bisa menggunakan beberapa besi lunak sebagai bahan inti pada trafo jenis ini. Dengan begitu, keefisiensian transformator pada inti besi juga akan semakin tinggi. Pelat besi lunak ini bisa kamu temukan dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Simak Juga : Fungsi dan Jenis Relay
Dikarenakan bentuk pelat besinya yang tipis, maka beberapa pelat digabungkan bersama. Hal ini bertujuan untuk membentuk inti yang sebenarnya. Contohnya, inti tipe E dibuat dengan pelat tipis dengan tampilan huruf E. Selain berat dan bentuknya lebih berat, trafo inti besi lebih banyak digunakan daripada fungsi trafo adalah lainnya.
Transformator Inti Ferit
Karena permeabilitas magnetik yang cukup tinggi, maka trafo jenis ini memakai inti ferit yang menawarkan kerugian sangat rendah dalam pengaplikasiannya yang berfrekuensi tinggi. Inti E merupakan bentuk paling umum dipakai pada transformator inti ferit.
Transformator Inti Toroidal ( Toroidal Core Transformer )
Menggunakan bahan berbentuk toroid seperti yang terdapat pada inti besi atau inti ferit, tahukah kamu bahwa toroid merupakan bahan inti yang memiliki bentuk menyerupai donat atau cincin yang mana pada praktiknya, jenis trafo ini lebih banyak digunakan untuk kinerja listrik yang lebih unggul. Ciri lainnya adalah lilitan pada transformator inti toroidal relatif lebi pendek dan beratnya jauh lebih ringan kalau dibandingkan dengan jenis trafo lainnya.
Transformator Inti Udara (Air Core transformer )
Berbeda dengan jenis trafo yang sudah diuraikan sebelumnya, transformator inti udara tidak menggunakan inti magnetik fisik sebagai bahan intinya. Namun, keterkaitan fluks trafo ini sepenuhnya dibuat dengan menggunakan udara sebagai bahan intinya. Kok bisa? Tentu saja. Karena dengan diciptakannya trafo jenis ini, maka perangkat listrik yang bersifat portabel serta aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan frekuensi radio bisa digunakan.
Pengertian Trafo Step Up
Macam macam trafo bisa dikonstruksikan dengan sedemikian rupa. Jadi, melalui perangkat ini kamu bisa mengubah tingkat tegangan listrik dari sisi primer ke sisi sekunder. Namun, adanya perubahan ini juga tergantung pada tingkat tegangan yang dimiliki oleh fungsi trafo adalah seperti step down, step up, dan isolation transformer. Khusus untuk trafo isolasi, kedua sisinya memiliki level tegangan yang sama.

Trafo Step-Down
Penggunaannya bisa kamu temukan pada domain elektronik dan listrik, trafo jenis step down ini bisa mengubah level tegangan primer menjadi tegangan yang lebih rendah yang bisa digunakan pada seluruh output sekunder. Tentunya hal seperti ini bisa dilakukan dengan rasio lilitas primer dan sekunder. Maka dari itu, total rasio belitan pada rasio primer dan sekunder selalu lebih dari 1.
Transformator Step-Up
Nah, untuk jenis trafo berikutnya yaitu Transformator Step-Up dimana fungsinya persis bertolak belakang dengan Transformator step-down. Pada trafo step up, tegangan primer rendah akan ditingkatkan ke tegangan sekunder tinggi. Sekali lagi, hal ini bisa dilakukan hanya dengan rasio belitan primer dan sekunder. Namun, pada trafo step-up ini jumlah rasio belitan primer dan sekundernya tetap kurang dari satu. Hal itu berarti jumlah lilitan sekunder lebih tinggi daripada lilitan primer.
Trafo Isolasi
Berbeda dengan kedua jenis trafo yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada trafo isolasi kamu tidak perlu mengubah tingkat tegangan apapun, karena tegangan primer dan tegangan sekunder pada trafo isolasi selalu tetap sama. Hal ini dikarenakan rasio lilitan primer dan sekunder selalu sama dengan 1, yang menjadikan jumlah putaran dalam lilitan primer dan sekunder sama dalam trafo isolasi.
Kenapa fungsi trafo adalah ini berbeda dari dua sebelumnya? Karena fungsinya ditujukan untuk keamanan juga untuk membatalkan transfer kebisingan dari tegangan primer ke sekunder pun sebaliknya.
Pembahasan di atas merupakan uraian yang telah kami rangkum sedetail mungkin, di samping itu masih banyak macam macam trafo lainnya dengan pengelompokkannya yang lebih terperinci. So, sampai jumpa di artikel selanjutnya! Salam pahat Bengkel Bubut Teknik Jaya Component.