Duty Cycle Adalah Siklus Kerja Mesin Las: Pengertian, Contoh, dan Cara Hitung Lengkap

duty cycle adalah
  • Post published:June 4, 2025
  • Post author:
  • Reading time:6 mins read
5/5 - (1 vote)

Untuk kamu seorang welder, cocok sekali baca artikel duty cycle adalah ini. Kita akan bahas tentang duty cycle dan penjelasannya di bidang teknologi seperti kedirgantaraan, terus bidang otomotif, engineering, dan lain lain udh pasti butuh duty cycle ini.

Pengelasan merupakan prosedur mendasar dalam berbagai industri, mulai dari konstruksi dan manufaktur hingga otomotif dan kedirgantaraan. Untuk bisa dapat lasan berkualitas bagus dengan konsisten, tukang las mengandalkan perangkat ini, termasuk mesin las.

Aspek penting dari kinerja tukang las adalah siklus layanannya. Dalam artikel ini, Megmeet Shelf membahas cara pengelasan duty cycle (siklus kerja), pentingnya, perhitungan, dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Apa Itu Duty Cycle?

Duty cycle adalah syarat spek yang penting sekali terkait dengan mesin las. Ini merupakan persentase waktu perangkat las dapat beroperasi terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, biasanya 10 menit sebelum waktu pendinginan diperlukan. Sederhananya, ini menunjukkan waktu saat tukang las dapat digunakan secara aktif dalam siklus tertentu tanpa terlalu panas atau merusak peralatan.

Duty cycle dinyatakan dalam persentase. Misalnya, jika duty cycle tukang las memiliki duty cycle 60% pada arus tertentu, ini berarti mesin dapat mengelas interval 6 menit 6 menit tanpa terlalu panas. Menit yang tersisa dicadangkan untuk mendinginkan mesin.

Mengenal Rating Duty Cycle

Mesin las bervariasi dan ulasan ini bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran, konstruksi, penggunaan mesin, dan banyak lagi. Sorotan yang lebih tinggi biasanya memiliki nilai duty cycle yang lebih tinggi dibandingkan dengan unit portabel yang lebih kecil.

Penilaian duty cycle sering kali ditentukan dengan arus pengelasan tertentu atau arus pengelasan tertentu. Hal ini karena duty cycle dapat bervariasi tergantung pada keluaran mesin las. Misalnya, mesin las dapat memiliki duty cycle 30% pada 200 amp, tetapi duty cycle dapat bervariasi dengan pengaturan daya lainnya.

Faktor yang Mempengaruhi Duty Cycle

Beberapa faktor memengaruhi siklus kerja tukang las. Memahami faktor-faktor ini sangat penting bagi tukang las untuk membuat keputusan yang tepat saat memilih tukang las dan mengoptimalkan kinerja.

  1. Suhu di Sekitar : Suhu di Sekitar memainkan peran penting dalam menentukan siklus kerja tukang las. Suhu sekitar yang tinggi dapat menyebabkan mesin memanas lebih cepat sebelum mendingin, sehingga mengurangi waktu pengelasan yang tersedia. Sebaliknya, suhu sekitar yang rendah dapat memperpanjang siklus kerja.
  2. Arus Pengelasan : Pengaturan arus pengelasan atau daya secara langsung memengaruhi siklus kerja. Secara umum, arus pengelasan yang lebih tinggi menghasilkan panas, sehingga mengurangi jumlah waktu pengelasan yang tersedia dalam siklus tersebut. Pengaturan daya yang rendah mengurangi pembangkitan panas dan memperpanjang siklus kerja.
  3. Ukuran Elektroda : Ukuran dan jenis elektroda yang digunakan juga memengaruhi siklus kerja. Elektroda berkapasitas lebih besar atau lebih tinggi bisa menghasilkan suhu tinggi selama pengelasan. Hal ini mengurangi siklus kerja dibandingkan dengan penggunaan elektroda yang lebih kecil.
  4. Sistem Pendingin Mesin Las : Desain dan Efektivitas Sistem Pendingin Mesin Las memegang peranan penting dalam kinerja siklus kerja. Mesin las yang punya sistem pendingin modern kayak kipas atau pendingin cair akan mencairkan panas secara lebih efisien dan memungkinkan operasi berkelanjutan yang lebih lama.

Rumus Menghitung Duty Cycle

Konsep duty cycle muncul di berbagai hal—dari mesin las, motor listrik, sampai perangkat rumah tangga seperti microwave dan kompresor AC. Yang lucu, saya dulu pernah bikin alat timer otomatis buat pompa air dan salah atur duty cycle-nya. Akibatnya, pompanya terlalu sering nyala dan… ya, jebol dalam seminggu. Lumayan pelajaran mahal.

Secara sederhana, rumus duty cycle adalah persentase waktu suatu perangkat bekerja aktif dibandingkan dengan total waktu siklus kerja (aktif + istirahat). Biasanya dinyatakan dalam persen (%). Konsep atau rumus ini penting banget, terutama kalau kita mau menghindari overheat atau memperpanjang usia peralatan.

Misalnya, kalau kita ngomongin duty cycle 50%, artinya alat itu hanya boleh bekerja setengah dari total waktu siklusnya. Kalau satu siklusnya 10 menit, berarti 5 menit nyala, 5 menit istirahat.

Duty Cycle (%) = (Waktu Aktif / Total Waktu Siklus) × 100
Waktu Aktif = (Duty Cycle × Total Waktu Siklus) / 100

Contoh:
Kalau sebuah kompresor punya duty cycle 25% dan total siklusnya 20 menit, maka:

Waktu Aktif = (25 × 20) / 100 = 5 menit

Itu artinya kompresor boleh nyala 5 menit, lalu harus istirahat 15 menit.

Tabel Konversi Duty Cycle ke Waktu Kerja Nyata

Dibawah ini tabel konversinya :

Duty Cycle (%)Waktu Aktif (dalam 10 menit)Waktu Istirahat
10%1 menit9 menit
20%2 menit8 menit
30%3 menit7 menit
40%4 menit6 menit
50%5 menit5 menit
60%6 menit4 menit
70%7 menit3 menit
80%8 menit2 menit
90%9 menit1 menit
100%10 menit0 menit (kontinu)

Tabel ini bisa kamu sesuaikan kalau total siklusnya 1 jam, 30 menit, dll. Cuma ubah skalanya aja.

Tips Praktis Ketika Aplikasi Duty Cycle

  1. Selalu cek spesifikasi alat. Kadang tertulis kecil banget di bodi atau buku manual, tapi itu penting.
  2. Gunakan timer otomatis. Kalau alatnya nggak punya kontrol digital, kamu bisa pakai timer mekanik buat menjaga duty cycle tetap sesuai.
  3. Beri ruang sirkulasi udara. Peralatan elektronik lebih cepat panas kalau tertutup rapat. Saya pernah nyimpen inverter di lemari, hasilnya ya… mati total dalam dua bulan.
  4. Jangan percaya 100% ke duty cycle maksimal. Kalau pabrikan bilang 100%, tetap kasih jeda sesekali. Itu angka biasanya dicapai dalam kondisi ideal di lab.

FAQ tentang Duty Cycle

Apa itu duty cycle dalam mesin las?

duty cycle itu semacam “daya tahan” mesin las kamu pas lagi dipake kerja. Ibaratnya nih, kalau mesin las itu manusia, duty cycle itu kayak stamina-nya. Contohnya, kalau mesin las punya duty cycle 60%, itu artinya dia bisa nyala terus-menerus selama 6 menit dalam satu siklus kerja 10 menit. Sisanya? Ya harus istirahat 4 menit dulu biar nggak kepanasan

Apakah duty cycle berlaku untuk semua jenis mesin?

berlaku banget! Bukan cuma mesin las listrik aja, tapi juga mesin las jenis lain—kayak TIG, MIG, sampai Stick Welding (SMAW)—semuanya pasti punya duty cycle.

Apa arti duty cycle 60% pada suhu 40°C?

jika suhu ruangan (atau sekitar mesin) lagi 40 derajat Celsius, maka mesin bisa dipake selama 6 menit non-stop dalam waktu 10 menit. Setelah itu, harus diistirahatin 4 menit supaya nggak overheat.
Kenapa disebut suhu 40°C? Karena performa mesin itu bisa beda-beda tergantung suhu lingkungan. Kalau tempatnya adem, bisa aja mesinnya kerja lebih lama dari 6 menit. Tapi kalau di tempat panas?

Bagaimana cara memperpanjang duty cycle mesin?

Gunakan mesin di tempat yang sejuk dan berventilasi baik, Bersihkan kipas dan filter mesin secara rutin, Pake arus las yang sesuai, Istirahatkan mesin sesuai anjuran, dan Upgrade ke mesin dengan duty cycle lebih tinggi.

Demikian artikel singkat mengenai Apa itu Duty Cycle Adalah, semoga bisa bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di https://teknikjaya.co.id/blog/.

Please Share This Article

Author