• Post published:January 8, 2024
  • Post author:
  • Reading time:8 mins read
<<< Tolong Beri Rating Artikel ini

Cara Menghidupkan Mesin Las Listrik – Las listrik merupakan suatu metode penyatuan dua logam lewat penerapan panas yang dihasilkan oleh arus listrik. Dalam konteks pengelasan listrik, dua permukaan logam yang akan digabungkan ditempatkan berdekatan, kemudian arus listrik diterapkan lewat titik kontak tersebut. Panas yang dihasilkan oleh arus listrik melelehkan ujung-ujung logam tersebut, dan setelah panas mereda, logam-logam tersebut menyatu, membentuk sambungan yang solid.

cara menghidupkan mesin las listrik

Penting untuk dicatat, pemakaian teknik pengelasan listrik sudah memasuki bermacam sektor industri. Termasuk konstruksi, manufaktur, perbaikan kendaraan, serta sektor-sektor lainnya. Hal ini diakibatkan oleh keahlian metode ini dalam menyatukan material logam dengan kuat serta efektif. Dengan demikian, pengelasan listrik memungkinkan penyusunan struktur logam yang kompleks, berguna baik untuk keperluan konstruksi maupun manufaktur.

Lebih dari sekadar proses penyambungan logam, pengelasan listrik juga dianggap sebagai suatu metode yang memungkinkan pembuatan produk logam dengan tingkat kekuatan dan efisiensi yang maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa pengelasan listrik mempunyai peran lebih mendalam dalam menciptakan hasil yang tidak cuma menyatukan logam, namun juga menciptakan produk yang mempunyai keunggulan dalam kekuatan dan keefektifan.

Metode Las Listrik

Proses ini bisa dilakukan lewat beberapa metode berbeda, termasuk Metal Inert Gas (MIG) atau Metal Active Gas (MAG), Tungsten Inert Gas (TIG), serta Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Metode-metode ini seluruhnya memakai arus listrik untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Dan masing- masing mempunyai karakteristik dan aplikasi yang berbeda. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Gas Metal Arc Welding (GMAW) atau Metal Inert Gas (MIG): Metode ini memakai gas pelindung untuk melindungi logam yang dilelehkan dari atmosfer sekitar. Cocok untuk logam tipis dalam produksi massal, prosesnya cepat dan menghasilkan sambungan bersih.
  • Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau Tungsten Inert Gas (TIG): Penggunaan elektroda tungsten yang tidak dilelehkan membuat metode ini cocok untuk pengelasan logam tipis, non-ferrous, serta situasi yang membutuhkan presisi tinggi, khususnya dalam pengelasan pipa dan pembuatan pesawat terbang.
  • Shielded Metal Arc Welding (SMAW): Metode ini, juga diketahui sebagai pengelasan elektroda terlindung, menggunakan elektroda berlapis untuk melindungi logam dari oksigen dan nitrogen di udara. Cocok untuk pengelasan di lapangan dan proyek konstruksi.

Setiap metode pengelasan mempunyai kelebihan dan kekurangan, serta aplikasi yang tertentu. Pemilihan metode pengelasan tergantung pada jenis logam yang digunakan, ketebalan bahan, serta persyaratan kekuatan penyambungan. Pemahaman mendalam terhadap karakteristik masing- masing metode sangat penting untuk mencapai hasil pengelasan yang maksimal.

Jenis Elektroda Las Listrik

Elektroda pengelasan listrik menandai keberadaan sebagai salah satu elemen kunci dalam proses pengelasan. Berperan sebagai penyambung antara dua bahan logam dengan menyediakan arus listrik yang membentuk busur pengelasan. Dalam perjalanan pengelasan, elektroda tidak cuma memberikan arus listrik guna melelehkan kedua logam tersebut, namun juga menyuplai tambahan logam, membentuk sambungan pengelasan. Beberapa jenis elektroda pengelasan listrik yang biasanya digunakan mencakup:

jenis elektroda las listrik

Elektroda Berlapis (Coated Electrodes)

Elektroda berlapis mengacu pada elektroda yang dilapisi dengan senyawa kimia tertentu yang menghasilkan gas serta slag disaat terkena panas. Lapisan ini berperan sebagai proteksi terhadap busur listrik dan hasil pengelasan dari kemampuan kontaminasi atmosfer dan oksidasi. Elektroda berlapis bisa diterapkan dalam bermacam prosedur pengelasan, seperti pengelasan elektroda tegak (SMAW) dan pengelasan MIG.

Elektroda Tungsten (Tungsten Electrode)

Digunakan dalam pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG). Dibuat dari tungsten murni ataupun paduan logam lainnya, elektroda tungsten tidak mempunyai lapisan pelindung sebab dalam pengelasan TIG, gas inert digunakan untuk melindungi busur listrik serta sambungan pengelasan.

Elektroda Berpangkal Besi (Iron Powder Electrodes)

Elektroda berpangkal besi memiliki serbuk besi dalam lapisan pelindungnya. Prinsip ini memberikan keuntungan ekstra logam ke dalam sambungan pengelasan, meningkatkan efisiensi proses pengelasan. Secara umum, elektroda ini sering digunakan dalam pengelasan SMAW.

Elektroda Khusus (Special Electrodes)

Beberapa elektroda dirancang khusus untuk tujuan pengelasan tertentu ataupun kondisi spesifik. Contohnya meliputi elektroda tahan panas, elektroda tahan korosi, serta elektroda khusus guna pengelasan logam tertentu. Pemilihan jenis elektroda ini tergantung pada jenis logam yang akan dielas, prosedur pengelasan yang digunakan, serta kondisi operasional yang dihadapi. Penjelasan mendalam terhadap ciri masing-masing elektroda menjadi kunci utama dalam mencapai hasil pengelasan yang mempunyai kualitas maksimal.

Cara Menghidupkan Mesin Las Listrik

Memulai Cara Menghidupkan Mesin Las Listrik melibatkan beberapa langkah dasar dengan prosedur yang umumnya serupa, meskipun petunjuk spesifik dapat bervariasi tergantung pada jenis mesin. Berikut panduan singkat untuk mengoperasikan mesin las listrik:

cara menghidupkan mesin las listrik
  • Kesiapan dan Keselamatan: Pastikan penggunaan peralatan keselamatan seperti helm las, kacamata pelindung, dan sarung tangan. Pastikan area kerja memiliki ventilasi yang memadai.
  • Pemeriksaan Peralatan: Periksa kabel, konektor, dan perangkat las untuk memastikan keadaan baik dan tidak rusak. Pastikan mesin las terhubung dengan baik ke sumber daya listrik.
  • Penyesuaian Parameter Las: Sesuaikan parameter las sesuai kebutuhan, termasuk arus las, tegangan, dan jenis elektroda. Informasi dapat ditemukan pada panduan atau label mesin.
  • Pemasangan Elektroda: Pasang elektroda pada collet atau chuck mesin las dengan kuat dan benar.
  • Menyalakan Mesin Las: Hidupkan mesin las dengan mengaktifkan saklar daya. Tunggu hingga mesin siap jika perlu pemanasan.
  • Uji Busur Listrik: Gunakan tombol atau tuas untuk memulai busur listrik, pastikan terbentuk dengan baik di ujung elektroda.
  • Pelaksanaan Pengelasan: Setelah busur terbentuk, mulailah pengelasan pada benda kerja yang ditentukan. Ikuti prosedur pengelasan yang aman.
  • Mematikan Mesin Las: Matikan mesin setelah selesai kerja, pastikan peralatan las aman sebelum membersihkan area kerja.

Perhatikan petunjuk Cara Menghidupkan Mesin Las Listrik karena instruksi spesifik dapat bervariasi. Utamakan keselamatan dan patuhi prosedur yang direkomendasikan. Jika merasa kurang yakin, minta bantuan dari individu berpengalaman atau ahli dalam pengelasan.

Author